Makalah Diskusi 38: Pelecehan Seksual - Penyebab dan Remediasi

15 Oktober 2020

Pelecehan seksual di tempat kerja adalah hal yang umum terjadi, dengan perkiraan 40-60 persen wanita dan 10 persen pria mengalami pelecehan di tempat kerja. Bukti empiris dari psikologi sosial menekankan pada norma-norma sosial, kekuasaan, akuntabilitas, dan toleransi organisasi sebagai faktor penentu utama pelecehan seksual. Teori ekonomi menunjukkan bahwa insentif yang tidak selaras membuat pekerja terpapar pada pelecehan seksual yang bersifat quid pro quo. Insentif yang rendah untuk supervisor dan insentif yang tinggi untuk pekerja meningkatkan pelecehan seksual.

Untuk menguji teori-teori ini, kami melakukan eksperimen semu dalam konteks Better Factories Cambodia yang menginduksi variasi eksogen dalam norma, kekuasaan, toleransi organisasi, sistem pelaporan, dan upah pekerja. Kami mengukur dampak dari efek perlakuan program terhadap variabel-variabel teoritis dan struktur pabrik serta bagaimana variabel-variabel tersebut berdampak pada pelecehan seksual.

Kami menemukan bukti kuat untuk teori yang menyatakan bahwa insentif, kekuasaan, dan toleransi organisasi menentukan pelecehan seksual. Lebih lanjut, saluran utama dampak BFC dalam mengurangi pelecehan seksual adalah melalui insentif gaji. Penegakan hukum upah minimum mengurangi sebagian kecil dari upah pekerja yang dikaitkan dengan produktivitas. Pengurangan upah yang dikaitkan dengan produktivitas, pada gilirannya, mengurangi kerentanan terhadap pelecehan seksual yang bersifat quid pro quo.

UNDUH LAPORAN

Berlangganan Buletin kami

Ikuti perkembangan berita dan publikasi terbaru kami dengan berlangganan buletin reguler kami.