Better Work Indonesia
Didirikan pada tahun 2011, program Better Work di Indonesia berupaya meningkatkan kondisi kerja dan daya saing di sektor garmen ekspor dan telah berkembang dengan melibatkan lebih dari 200 pabrik yang berpartisipasi, menjangkau hampir 400.000 pekerja, di mana 80 persen di antaranya adalah perempuan.
Sejak awal, program ini telah beroperasi secara konsisten di berbagai tingkatan. Keterlibatan tingkat pabrik dalam program ini menyediakan layanan yang saling berhubungan yang mendukung peningkatan berkelanjutan untuk daya saing dan kondisi kerja, seperti pelatihan khusus dan layanan konsultasi, serta penilaian tahunan yang tidak diumumkan sebelumnya terhadap kondisi pabrik yang mengukur kepatuhan terhadap standar ketenagakerjaan inti ILO dan undang-undang nasional.
Nationally, the programme brings together diverse stakeholders including the Ministry of Manpower, the main Indonesian garment trade union federations, the Indonesian Employers’ Association (APINDO) and the Indonesian Textile Association (API). These stakeholders shape the strategic direction of the programme, reviewing results and priorities and setting forth a vision for how diverse interests can be met. The programme also engages directly with international brands and retailers in the garment industry, providing information on non-compliance at the firm level, promoting improvement and sustainability in supply chains where buyers source and influencing business practices of companies with the biggest impact on the sector.
Melalui kegiatannya di sektor garmen, Better Work Indonesia telah membantu perusahaan-perusahaan yang berpartisipasi untuk meningkatkan kondisi kerja dengan meningkatkan tingkat kepatuhan terhadap hukum ketenagakerjaan nasional dan standar internasional. Melalui fungsi pertemuan di antara para pemangku kepentingan utama, program ini telah memberikan masukan dan data tentang kebijakan ketenagakerjaan nasional di beberapa bidang.
Pada tahun 2016, Better Work Indonesia mendirikan sebuah lembaga nasional, Yayasan Kemitraan Kerja (Foundation Partnership at Work) untuk secara langsung mengimplementasikan bagian-bagian dari Program Better Work dan, seiring berjalannya waktu, memastikan keberlanjutan program. Pada tahap berikutnya, Yayasan akan memperluas perannya dan memikul semua tanggung jawab program karena menjadi organisasi yang mandiri, permanen dan relevan yang bekerja dalam kemitraan dengan konstituen dan Better Work serta ILO yang lebih luas.
