DP 44: Tingkat Jumlah, Produktivitas, dan Kesehatan Kerja dalam Ekonomi Global

11 Oktober 2021

Upah per satuan adalah bentuk kompensasi yang umum digunakan di industri negara berkembang, termasuk sektor garmen. Meskipun upah borongan dapat meningkatkan produktivitas, hal ini telah terbukti memiliki konsekuensi yang tidak diinginkan untuk keselamatan dan kesehatan kerja, termasuk peningkatan risiko kecelakaan dan cedera. Bukti dari industri dan konteks negara berkembang masih terbatas. Penelitian ini mengeksplorasi hubungan antara upah per satuan, kesehatan pekerja, dan strategi bisnis dalam kasus di negara berkembang, yaitu sektor garmen di Kamboja. Penelitian ini menggunakan desain penelitian metode campuran, yang menggabungkan hasil analisis kuantitatif data survei pekerja garmen dengan penilaian kualitatif dari wawancara manajerial di beberapa pabrik di Kamboja. Pekerja yang dibayar per satuan melaporkan tingkat kecelakaan kerja yang jauh lebih tinggi (Odds Ratio = 5,87), sementara hubungan antara upah per satuan dengan hasil kesehatan lainnya beragam (beberapa positif, beberapa negatif). Wawancara dengan pihak manajemen menyoroti peran penting upah borongan dalam memperkuat daya saing industri dan keuntungan bisnis. Hasilnya diekstrapolasi untuk mengkarakterisasi skenario penerapan upah per satuan yang menawarkan win-win solution bagi perusahaan dan pekerja dibandingkan dengan skenario yang sebagian besar bersifat eksploitatif terhadap pekerja. Resu/wp-content/uploads/DP-44-Piece-Rate-Produktivitas-dan-Kesehatan-Kerja-di-Ekonomi-Global.pdflts ini membahas kesenjangan penting dalam pemahaman kita tentang bagaimana upah per satuan berdampak pada kesehatan dan keselamatan pekerja, serta strategi bisnis dan daya saing di sektor-sektor negara berkembang. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menggeneralisasi hasil-hasil ini dan mengembangkan rekomendasi seputar praktik-praktik terbaik.

UNDUH LAPORAN

Berlangganan Buletin kami

Ikuti perkembangan berita dan publikasi terbaru kami dengan berlangganan buletin reguler kami.