Better Work telah meluncurkan kemitraan dengan Crystal International Group Limited, produsen pakaian yang berbasis di Hong Kong, untuk memperluas pengaruhnya ke arah yang baru dalam industri garmen sejak Desember 2019. Penandatanganan dengan produsen global ini merupakan yang pertama bagi Better Work, karena perjanjian sebelumnya telah melibatkan merek-merek di tingkat global dan pabrik-pabrik pemasok individu.
"Ini adalah kemitraan yang menarik bagi kami," kata Dan Rees, Direktur Better Work, "Kami sekarang memiliki banyak bukti bahwa pendekatan Better Work membuat perbedaan, baik bagi kesejahteraan pekerja maupun produktivitas bisnis, tetapi tantangan yang kami tetapkan sendiri adalah skala - bagaimana cara kami menyebarkan hasil positif ini kepada jutaan pekerja lainnya di industri garmen? Perjanjian dengan Crystal memungkinkan kami untuk mengambil langkah penting ke arah itu."
Crystal International mempekerjakan sekitar 80.000 pekerja di lima negara, dengan kehadiran di Vietnam, Tiongkok, Kamboja, Bangladesh, dan Sri Lanka. Perusahaan ini memproduksi 470 juta potong pakaian pada tahun 2018, termasuk pakaian gaya hidup, denim, pakaian dalam, sweater, pakaian olahraga, dan pakaian luar ruangan.
Catherine Chiu, General Manager departemen kualitas dan keberlanjutan perusahaan Crystal International menyambut baik kolaborasi ini. "Kami sangat senang menjadi produsen pertama yang bermitra dengan ILO dan Better Work. Kami ingin menjadi pelopor dalam industri ini untuk menunjukkan komitmen kami dalam menegakkan standar ketenagakerjaan internasional dan nasional, dan pabrik-pabrik kami di Vietnam, Kamboja dan Bangladesh telah berpartisipasi dalam proyek-proyek Better Work," ujarnya.
Nguyen Hong Ha, Kepala Better Work Asia Pasifik, mengharapkan perjanjian ini menjadi yang pertama dari sekian banyak perjanjian lainnya. "Tujuan kami adalah untuk menciptakan jaringan produsen terkemuka yang berkomitmen untuk meningkatkan tingkat kepatuhan di industri ini. Kami yakin mereka dapat menjadi pendorong perubahan positif yang sangat kuat dan menunjukkan kemajuan seperti apa yang dapat dicapai."
Perjanjian dengan Crystal International akan membuat mereka secara progresif meluncurkan sistem Better Work untuk mengukur dan meningkatkan kinerja pabrik perusahaan dalam hal kondisi kerja seperti yang tercantum dalam standar Organisasi Buruh Internasional (ILO) dan undang-undang ketenagakerjaan nasional. Langkah awal yang akan dilakukan adalah menghapus audit pabrik yang tumpang tindih dan rencana perbaikan.
Better Work, pada bagiannya, akan bekerja untuk melatih staf Crystal International untuk mengidentifikasi dan menangani masalah di tempat kerja serta menyelesaikan potensi masalah sejak dini, termasuk dalam rantai pasokan pabrik. "Ini akan menjadi kemitraan yang signifikan bagi Better Work," kata Nguyen. "Dalam jangka panjang, kami melihat perusahaan akan memanfaatkan keahlian kami dan terlibat dengan pemasok tingkat bawah. Dengan cara ini, Crystal International dan produsen lain dapat menjadi pelipatganda yang nyata dari dampak kami."
Better Work, sebuah kemitraan antara ILO dan International Finance Corporation, anggota Kelompok Bank Dunia, menyatukan pemerintah, pengusaha, pekerja, dan pembeli internasional untuk meningkatkan kepatuhan terhadap standar ketenagakerjaan dan mendorong daya saing dalam rantai pasok global. Organisasi ini beroperasi di delapan negara: Bangladesh, Kamboja, Ethiopia, Indonesia, Haiti, Yordania, Nikaragua, dan Vietnam.