Pada 25 Maret, pihak berwenang di Ethiopia telah memberlakukan serangkaian tindakan untuk mengatasi infeksi virus corona, termasuk penutupan semua perbatasan, larangan pertemuan besar, dan pembatasan transportasi umum yang penuh sesak untuk menjamin jarak sosial.
Pabrik-pabrik pakaian di negara ini terus beroperasi, dengan sekitar 20 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi per 30 Maret.
Pemerintah telah membentuk gugus tugas antar kementerian yang dipimpin oleh Perdana Menteri Abiy Ahmed untuk mengatasi keadaan darurat kesehatan, sosial dan ekonomi. Sementara itu, Better Work Ethiopia telah berdiskusi dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Sosial negara tersebut tentang bagaimana mendukung Kementerian dan Industry Park Development Corporation (IPDC) dalam memberikan tanggapan.
Tujuan dari Better Work adalah untuk menjangkau semua pekerja garmen melalui poster, brosur, dan selebaran mengenai COVID-19 dan cara-cara untuk mencegah penularan. Program ini telah mulai melakukan sesi peningkatan kesadaran melalui panggilan video dengan semua pabrik yang berafiliasi. Pertemuan virtual dan layanan konsultasi dimaksudkan untuk membantu pabrik-pabrik memahami dampak COVID-19, sekaligus mengklarifikasi standar dan hukum ketenagakerjaan internasional dan nasional yang perlu diikuti pada saat krisis. Panggilan telepon juga diatur untuk memastikan kelangsungan bisnis dan memberikan dukungan kepada semua pabrik yang terdaftar dalam program ini.
Program ini juga mendukung Depnakertrans melalui pembuatan daftar pertanyaan yang sering diajukan mengenai kebijakan yang mengatur pesangon dan cuti paksa bagi pekerja.
Para mitra akan segera meluncurkan kampanye komunikasi, menjelaskan dasar-dasar COVID-19 dan cara membatasi penularan.
BWE akan terus berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan internasional dan lokal selama krisis kesehatan berlangsung untuk memastikan pekerjaan yang layak dan keamanan bagi para pekerja dalam konteks respon krisis yang sedang berlangsung.