Menuju upaya bersama untuk keberlanjutan bisnis dan perlindungan pekerja industri garmen dan alas kaki

18 Agustus 2020

ILO memfasilitasi dialog antara pemerintah, organisasi pekerja dan pengusaha untuk memperkuat koordinasi dan upaya untuk mempromosikan keberlanjutan bisnis dan perlindungan pekerja di industri garmen dan alas kaki.

Untuk memastikan keberlanjutan bisnis, khususnya industri garmen dan alas kaki, selama dan setelah pandemi COVID-19 demi kesejahteraan pekerja dan pengusaha, ILO memfasilitasi dialog sosial tripartit pada 6 Agustus. Dialog ini dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat kekuatan bersama di antara para pelaku ketenagakerjaan utama di industri garmen dan alas kaki untuk menemukan cara dan solusi bagi semua pihak yang terlibat.

Dialog ini menghadirkan M. Rudy Salahuddin, Deputi Bidang Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Beliau menanggapi berbagai kekhawatiran dan pertanyaan yang diajukan oleh perwakilan pekerja dan pengusaha mengenai inisiatif pemerintah untuk mendukung kelangsungan dan keberlanjutan industri garmen dan alas kaki demi kepentingan pekerja dan pengusaha serta pemulihan ekonomi negara.

Menanggapi kekhawatiran mengenai perlindungan pekerja, Rudy menjelaskan bahwa pemerintah telah mengeluarkan peraturan tentang bagaimana menghadapi protokol new normal. "Pemerintah telah mengeluarkan protokol kesehatan yang terstandarisasi untuk dunia usaha, pabrik, dan tempat kerja lainnya. Untuk pedoman sektoral, kami telah mengeluarkan pedoman untuk sektor pariwisata, industri, dan perdagangan," jelasnya.

Terkait dengan PHK besar-besaran, bantuan sosial bagi pekerja dan akses pelatihan keterampilan, disampaikan oleh Roy Jinto, Ketua Federasi Serikat Pekerja Tekstil, Sandang dan Kulit Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP-TSK KSPSI) dan Ary Joko Sulistoyo, Ketua Federasi Garmen dan Kerajinan, Sentra Tekstil dan Industri Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (FSB-Garteks KSBSI), beliau menjelaskan tentang rencana pemerintah untuk memberikan bantuan sosial kepada para pekerja dan memberikan kesempatan bagi pekerja yang di-PHK untuk meningkatkan kemampuan mereka melalui program pelatihan di bawah kartu pra-kerja.

"Untuk memastikan bahwa semua pekerja mendapatkan manfaat dan menikmati program bantuan sosial dan pelatihan, pemerintah terbuka untuk menerima saran dari pengusaha dan pekerja. Kita perlu bekerja sama dan melalui komitmen bersama antara pengusaha dan pekerja, kita dapat membangun koordinasi yang lebih kuat," kata Rudy,

Menanggapi pertanyaan dari Benny Soetrisno, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bidang Perdagangan, dan Eddy Widjanarko, Ketua Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) mengenai stimulus ekonomi bagi dunia usaha, Rudy menjelaskan berbagai stimulus yang telah dikembangkan untuk meringankan beban dunia usaha selama dan setelah pandemi, seperti relaksasi pajak, listrik untuk usaha, dan lain-lain.

"Pemerintah akan merumuskan kembali stimulus dan insentif bisnis untuk memastikan manfaatnya bagi keberlanjutan dan kelangsungan bisnis. Pemerintah juga berupaya mendorong konsumsi masyarakat untuk menghindari resesi dan mengejar pertumbuhan ekonomi yang positif," jelasnya.

Dialog tersebut diakhiri dengan kesepakatan untuk melanjutkan dan memperkuat upaya bersama antara pemerintah, organisasi pekerja dan pengusaha untuk memastikan kelangsungan bisnis, menyelamatkan pekerjaan, dan melindungi pekerja selama dan setelah pandemi.

Dialog tersebut menghasilkan penandatanganan komitmen bersama antara pengusaha dan pekerja terkait industri garmen dan alas kaki Indonesia yang berorientasi ekspor. Komitmen bersama ini menyoroti perlindungan terhadap bisnis dan pekerja, kepatuhan terhadap hukum ketenagakerjaan, dan dialog sosial sebagai sarana untuk menemukan solusi terhadap tantangan yang mempengaruhi sektor ini saat ini.

Dialog ini difasilitasi oleh ILO melalui program Better Work Indonesia . Program Better Work adalah program bersama antara ILO dan International Finance Cooperation (IFC), yang bertujuan untuk memperbaiki kondisi kerja dan meningkatkan daya saing industri garmen dan alas kaki di Indonesia.

Berlangganan Buletin kami

Ikuti perkembangan berita dan publikasi terbaru kami dengan berlangganan buletin reguler kami.